Sabtu, 01 Oktober 2011

10 Kesalahan yang sering dibuat oleh pemula Linux (newbie)



Pengguna desktop baru di Linux sering kali membuat banyak kesalahan dan ini mungkin terjadi pada kita semua yang baru pindah ke Linux. Tidak mudah memang jika harus pindah dari satu sistem operasi yang begitu lama kita gunakan, seperti Windows, ke sistem operasi Linux yang jelas-jelas sangat berbeda.

Dibawah ini ada 10 kesalahan umum yang sering dibuat oleh para pemula Linux (newbie) ketika mereka menggunakan Linux. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan yang umum tersebut, diharapkan nantinya dapat sedikit mengurangi rasa 'frustasi' menggunakan Linux.

1:
Beranggapan sedang menggunakan Windows

Rata-rata dari kita tahu Windows sejak pertama kali kita mengenal komputer sehingga tidaklah aneh jika begitu kita berpindah ke Linux, kita selalu membandingkan segala hal yang ada di Windows harus sama dengan yang ada di Linux. Padahal antara Windows dan Linux adalah dua sistem operasi yang berbeda sehingga cara kerjanya pun tidak akan persis sama.
2:
Mencoba untuk menjalankan file exe

File-file exe tidak akan bisa dijalankan di Linux kecuali kita sudah menginstal program WINE. Hal ini kerap membuat kecewa para pengguna baru karena mereka tidak bisa menggunakan atau menginstal aplikasi Windows di Linux. Kembali kepada poin nomer satu bahwa Linux adalah sebuah sistem operasi yang cara kerjanya berbeda dengan Windows.
3:
Memilih distibusi (distro) Linux yang salah

Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh pengguna baru adalah memilih distro Linux yang salah. Bayangkan seorang pengguna baru yang memilih Gentoo atau Slackware atau Fedora, meskipun ketiga distro Linux tersebut adalah distro yang cukup bagus tapi untuk para pengguna baru kemungkinan dapat membuat mereka tidak betah menggunakannya. Gunakan distro Linux yang dibuat khusus untuk pengguna baru.
4:
Tidak dapat menemukan software

Para pengguna baru banyak yang bermigrasi dari Windows, dan mereka mengira untuk mendapatkan software baru sama seperti di Windows. Di Linux agak berbeda, para pengguna baru perlu mengenal tool manajemen paket dari distro Linux yang mereka gunakan, seperti Synaptic, Packagekit dan Ubuntu Software Center. Dengan tool itulah nantinya kita dapat menemukan serta menginstal berbagai macam software.
5:
Mengirim dokumen OpenOffice ke pengguna Microsoft Office dalam format default

Yang ini banyak terjadi karena para pengguna baru di Linux berpikir dokumen yang mereka buat serta simpan secara default menggunakan OpenOffice dapat secara otomatis dibuka oleh pengguna Microsoft Office. Jika ada kasus seperti itu maka jangan simpan secara default, tapi gunakan Save As (Simpan sebagai) dan pilih format dokumen untuk Microsoft Office (.doc atau .xls).
6:
Menghindari command line

Jangan malu dan malas untuk belajar command line di Linux, karena setelah kita tahu 'keajaiban' command line nantinya kita akan semakin betah menggunakan Linux. Disinilah yang banyak terjadi, para pengguna baru malu dan malas untuk menggunakan command line dan lebih memilih perintah berbasis grafis.
7:

Terlalu cepat menyerah

Banyak dari kita mungkin pernah mengalami hal ini. Menganggap Linux sulit untuk dipelajari dan digunakan sehingga hanya dalam waktu beberapa jam menggunakannya saja langsung berpikir untuk menyerah dan kembali menggunakan Windows. Bisa karena biasa, itulah sebuah kalimat bijak yang mengajak kita untuk membiasakan sesuatu hal agar bisa.
8:
Mengira hirarki direktori Windows persis sama dengan di Linux

Tidak ada C:\ di Linux atau juga karakter "\" atau penggunaan spasi untuk nama file. Yang perlu diingat adalah di Linux semuanya dimulai dari / dan direktori pengguna yang paling penting adalah direktori home mereka (aka ~/ aka /home/USERNAME/).
9:
Menunda update

Kesalahan yang ini tidak hanya dilakukan oleh pengguna baru saja, tapi pengguna lama dan sekelas admin pun banyak yang menunda update. Padahal dengan rutin mengupdate sistem Linux kita akan memastikan sistem lebih aman.
10:
Login ke sistem sebagai root

Jangan login ke sistem sebagai root, namun login sebagai user biasa dan gunakan account root hanya bila benar-benar dibutuhkan saja.

Android di ubuntu


Ada pernah pake handphone Android?? belum yaa..sama ane juga belum gan.

Bagi yang ingin mencoba Android namun tidak bisa membeli handphonenya, mengapa tidak mencoba Android di komputer kita (Ubuntu). Untuk menjalankan Android, pastikan Ubuntu anda sudah terinstall "openJDK" (openjdk-6-jre) cari di Ubuntu Software Center
setelah itu download Android di mari gan
http://developer.android.com/sdk/index.html


Lalu tempatkan file hasil download di Home (misalnya) ekstrak file tersebut, buka folder "tools" lalu double-clik file "android" pilih "run". Selanjutnya pilih "Settings" dan pastikan beri tanda check pada "Force https://..." box. Klik "Save & Apply".

Sekarang pergi ke "Installed Packages" Lalu klik "Update All". Jendela baru akan muncul dengan update yang tersedia. Klik "Install Accepted". Download akan membutuhkan waktu beberapa lama tergantung kecepatan download anda

Setelah selesai sekarang kita setting "Virtual Device". Setelah puas dengan setting yang kita inginkan , selanjutnya klik "AVD". Penginstalan Android selesai, selanjutnya saatnya mencoba. Klik "Start". Lalu pilih "Launch" kemudian Android akan melakukan booting yang agak lama tergantung kecepatan kompi ente.
pada gambar di bawah ane pakai nama Android-R10..terserah ente mo pake nama apa aja..
Hide Spoiler
Berikut screen shoot punya ane
Agar mudah meluncurkan "Android" kita buat desktop launcher, caranya klik kanan mouse dan pilih "create launcher" lalu isi pada kolom Name: "Android Emulator" tanpa tanda kutip. Lalu pada kolom command isi dengan "/home/YOURUSERNAME/android-sdk-linux_86/tools/emulator @Android-R10"
forum*.devilzc0de.org/thread-2896-page-2.html
Ganti "YOURUSERNAME" dengan username agan dan "Android-R10" dengan nama Android Device yang agan gunakan. !!

sekian monggo di coba gan..

Clear OS vs Ubuntu Server 11.047



Ubuntu server memang top markotop, gambar diatas adalah murni capture dari speedy paket Familia 1 Mbps yang sudah melewati proxy server. Sebelumnya saya sudah mencoba Mikrotik, Clear OS dan terakhir Ubuntu Server 11.04.

Sebelumnya saya sempat jatuh hati pada Clear OS karena di berbagai forum tutorialnya seabrek dan kemudahan instalasi yang berbasis web. Mengingat kebutuhan warnet yang harus patch game dan cache video seperti youtube. Berikut perbandingan ubuntu server dibandingkan clear os atau mikrotik dari pengalaman membuat proxy beberapa warnet.

ClearOS
ClearOS 5.2 masih menggunakan squid 2.6, bisa diupgrade ke squid 2.7 atau squid 3 tapi tidak bisa cache hasil browsing (sia-sia tuh hasil oprek..). Buat game online hanya bisa nge-patch PB, dan yang paling menyebalkan waktu start dan shutdown sangat lama. Di Clear OS partisi mash menggunakan format EXT3 sedangkan ubuntu sudah menggunakan EXT4 dengan squid 2.7.

Ubuntu Server
Banyak yang tidak suka pada ubuntu karena alasan instalasi yang murni harus mengetik secara manual seperti mengetik pada DOS prompt. Ah, basi tahu... padahal proses instalasinya sangat mudah, tinggal cari tutorialnya dan copas scriptnya melalui winscp. Memang proses instalasi ubuntu agak lama karena modul / paket yang harus diinstall langsung online. Dari beberapa sumber, banyak yang menggabungkan ubuntu dengan routerboard mikrotik (RB750). Saya sendiri lebih suka ubuntu tanpa mikrotik biar biaya pembelian routerboard bisa buat upgrade server atau ongkos jasa tehnisi.

Kelebihan ubuntu server:

1. Start / shutdown cepat.
2. Hasil update game online tersimpan dalam server (patch game online) termasuk flash player.
3. Performansi bagus (speedy 1 Mbps terasa seperti speedy 2 Mbps....mak nyus...)
4. Dengan sedikit oprek pada squid bisa cache dinamic content seperti video youtube.
5. Banyak yang mengatakan kalau kepingin bisa cache youtube harus pake LUSCA, (squid 2,7 bisa koq..)

Kekurangannya.
1. Proses instalasi agak lama karena paket yang di install harus update secara online.

Buat mengatasi atau mempermudah installasi bisa melalui software Winscp dan Putty, tinggal klak-klik copy paste dari tutorial ubuntu server. Pengetikan secara manual hanya buat seting configurasi lan card, selanjutnya tingal copas melalui winscp. Download Tutorial Ubuntu Server